Thursday, July 1, 2010

Negeriku Tanpa Malu


Malu berlalu

Menghilang bersama karang di ombak pasang

Menguap bersama asap yang pengap

Dada papa akannya


Degradasi moral merajai diri


Ramai gang-gang dan jalan raya

Dengan payudara dan pangkal paha

Mereka bangga


Kemaluan tak lagi dijaga

Mengumbar nafsu dimana maunya

Budaya nikah dini berganti

Kini menjadi budaya senggama dini


Anak sekolah turun ke jalan

Perang melawan kawan

Demi mengharumkan nama buruk sekolahan


Nyawa tak berharga lagi

Pembunuhan

Pembantaian

Mutilasi terjadi hampir tiap hari


Korupsi pejabat bejat

Politikus saling jilat

Suap-menyuap

Menjadi tontonan utama penambah penat


Hhh…

Malu benar-benar berlalu

Sirna di negeri ini


***


Puisi ini untuk berkontibusi dalam acara posting bersama yang digagas oleh blog trimatra dengan tema "menyoal moralitas dan budaya."


***
met mlm kawan, let's star riot in the blog, wuahahhaaa....
Posted by at
Labels:

41 comments:

  1. SientrueJuly 1, 2010 at 7:22 AM

    Swit...Swit...Swit...
    Tepuk tangan yang keras.
    Keren bgt cuy.

    ReplyDelete
  2. MJuly 1, 2010 at 7:22 AM

    yup, entah menghilang ke mana rasa malu itu..
    miris!

    ReplyDelete
  3. Si GenJuly 1, 2010 at 8:42 AM

    Ckckckc....
    Keren banget Gan..!
    sumpah, mantabs..!

    ReplyDelete
  4. AryadeviJuly 1, 2010 at 9:00 AM

    malu sudah mahal nilainya, jadi tidak semua sanggup menukarnya,
    kecuali ditukar dengan gengsi, yang sangat murah, materi segudang pon, tak apa di gadai.

    ReplyDelete
  5. UnknownJuly 1, 2010 at 9:06 AM

    thx all komennya...
    pak arya: keren bgt komennya, :)

    ReplyDelete
  6. GapheJuly 1, 2010 at 9:34 AM

    widiew... saya masuk yang mana yaa?.. ~lhah, malah bangga...(dodol mode on)

    ReplyDelete
  7. AmdhasJuly 1, 2010 at 9:49 AM

    benar juga sob..harusnya negri kita merasa malu

    ReplyDelete
  8. tfdJuly 1, 2010 at 10:32 AM

    btw, udah bangunin presidennya pake celurit ditangan kanan?

    ReplyDelete
  9. TRIMATRAJuly 1, 2010 at 11:26 AM

    bukan hanya masyarakat yang hilang rasa malunya, tapi para pemimpin negaranya juga tak tau malu...
    miris indonesiaku...i like this post!!

    ps: judul dan url postingan ini sudah saya backlink di update tgl 2 juli. terima kasih yaaa

    ReplyDelete
  10. non ingeJuly 1, 2010 at 11:26 AM

    semua terumbar
    terbuka lebar
    dijadikan sebuah kelakar

    malu itu ada
    tersembunyi dibalik nikmat dunia
    disembunyikan, tepatnya!

    #keren roel#

    ReplyDelete
  11. wira sanubariJuly 1, 2010 at 3:48 PM

    malu kemaluanku bisa buat negara malu..

    Mstinya itu yg dkatakan bintang bokep di indonesia..haha..

    ReplyDelete
  12. ariefborneoJuly 1, 2010 at 3:55 PM

    Mantabzz (pake BZZ)....met beraktivtas sob

    ReplyDelete
  13. ariefborneoJuly 1, 2010 at 3:58 PM

    Lupa ni mw bilang...para petinggi negri ini sudah tak punya rasa malu....

    ReplyDelete
  14. catatan kecilkuJuly 1, 2010 at 5:35 PM

    Membaca puisi ini... aku makin sadar bahwa telah jauh negeri ini menyimpang dari norma2 agama. Masya Allah...

    ReplyDelete
  15. the others...July 1, 2010 at 5:36 PM

    Ikutan posting kolaborasi juga ya..? Keren deh, dibuat dalam bentuk puisi.

    ReplyDelete
  16. rosanakmamiJuly 1, 2010 at 6:00 PM

    puisinya keren, suka banget, dan nampar banget...

    ReplyDelete
  17. NuyJuly 1, 2010 at 6:19 PM

    Puisinyaa topp pas sama realita kehidupan.. XD

    ReplyDelete
  18. ntiemsJuly 1, 2010 at 7:11 PM

    emang ga punya malu.....

    ReplyDelete
  19. FerdinandJuly 1, 2010 at 8:06 PM

    ga ada kata2 Sob......aku cuma bisa bilang itulah Indonesia.....dan buat partisipasinya...smoga menang klo itu sebuah Kontes.......Semangat N happy blogging Sob!!!

    ReplyDelete
  20. t h y aJuly 1, 2010 at 8:58 PM

    wew T.O.P deh puisinya. hehe :)

    ReplyDelete
  21. mayankJuly 1, 2010 at 9:13 PM

    kompak semua

    aku juga mau kompak sama mereka bagus...

    ReplyDelete
  22. Arum SuryaningtyasJuly 1, 2010 at 9:32 PM

    wahh..ngena bgt ney kata-katanya maz..
    bener kan tebakanku.. km pasti bikin puisi.. hohohooo... :D

    ReplyDelete
  23. Clara CancerianaJuly 1, 2010 at 10:02 PM

    mantap. kamu seperti kritikus negri saja roel xD

    ReplyDelete
  24. Arif ChasanJuly 1, 2010 at 10:54 PM

    Sip dech... keren banget...
    puisi yang membuka mata hati kita.. ^^

    ReplyDelete
  25. AnonymousJuly 1, 2010 at 11:16 PM

    walau bagaimanapun kita tetep hidup di indonesia ini ya sob..

    ReplyDelete
  26. nuansa penaJuly 1, 2010 at 11:52 PM

    Puisi yang bagus, isinya ... ampun, ayo berbenah!

    ReplyDelete
  27. nuances pen dofollowJuly 2, 2010 at 12:01 AM

    Mari kita mulai dengan memperbaiki diri sendiri!

    ReplyDelete
  28. Bung SigitJuly 2, 2010 at 12:31 AM

    bakar..bakar semangat, waktunya untuk berbenah..

    ide yang mantab sob..

    ReplyDelete
  29. InuelJuly 2, 2010 at 1:01 AM

    wow.. keren gini puisinya, doh,., bener bener ngga nyangka, mmaaf ya aku baru dateng :D, dimaafinkan hehe *mencoba merayu

    ReplyDelete
  30. buwelJuly 2, 2010 at 2:06 AM

    Duh, moga cerahlah esok hari...

    ReplyDelete
  31. achenJuly 2, 2010 at 2:07 AM

    hiks hiks...

    ReplyDelete
  32. UnknownJuly 2, 2010 at 3:21 AM

    met sore..maaf baru mampir...

    ReplyDelete
  33. sakaJuly 2, 2010 at 3:33 AM

    jangan buka kartu roel hahahahah,,,
    sudah saatnya kita mengambil tindakan, alhamdulillah saya belum melakukan yang dimaksud. Mulai membenahi diri sendiri dan orang terdekat adalah perlu.

    ReplyDelete
  34. MONOKROMJuly 2, 2010 at 4:39 AM

    wah...bentuk baru niy, puisi yang tepat sasaran. Saya satu suara dengan temen-temen yang udah komen. Indonesia yang awalnya identik dengan budaya malu menjelma menjadi bangsa yang malu-maluin.

    ReplyDelete
  35. ketawa, lucu, obyJuly 2, 2010 at 6:05 AM

    LANJUTKAN bang SIROEL kerreen :)

    ReplyDelete
  36. IstiJuly 2, 2010 at 6:10 AM

    keren puisinya..semoga gerakan ini berlanjut terus ya...

    ReplyDelete
  37. munir ardiJuly 2, 2010 at 6:03 PM

    demikianlah potret kelam masyarakat kita lalu apa lagi yang tersisa

    ReplyDelete
  38. -July 2, 2010 at 11:50 PM

    "Suap-menyuap
    Menjadi tontonan utama penambah penat"

    Menampar benar-benar!

    ReplyDelete
  39. ariefborneoJuly 3, 2010 at 10:30 AM

    Ya begitu lah sob moral bangsa kita amblas seamblas..amblasnya.

    ReplyDelete
  40. UnknownJuly 4, 2010 at 7:15 AM

    tapi aku tetap cinta Indonesia kok. biarpun suka malu2in.

    ReplyDelete
  41. Susan Noerina (Zulfadhli's Family)July 13, 2010 at 8:46 AM

    Yup, urat malu banga kita sudah tergerus. Entah salah siapa?!

    ReplyDelete

Subscribe to: Post Comments (Atom)