Banjir telah tiba... Banjir telah tiba... Banjir telah tiba...
Penggalan syair lagu "Libur Telah Tiba" mungkin cukup tepat diplesetin menjadi "Banjir Telah Tiba". mengingat libur dan banjir merupakan dua hal yang wajib dan pasti akan datang waktunya, terutama bagi warga Jakarta.
Seperti halnya libur yang pasti datang di akhir semester sekolah. Banjirpun pasti datang ketika musim hujan menyambangi wilayah Indonesia, khususnya Ibu Kota Jakarta. Keadaan ini terus terjadi secara kontinu, hingga pada Minggu 12 Januari 2014 banjir kembali menjenguk Jakarta.
1. Iklim global
Badai dingin di Kanada dan Amerika utara bergerak ke Asia Tenggara dan adakn mempengaruhi terbentuknya awan hujan di bagian barat Indonesia, termasuk Jakarta.
2. Perilaku masyarakat
- pendirian bangunan yang berizin maupun tak berizin di bantaran sungai menyebabkan lebar sungai menyusut, sehingga ketika debit air sungai bertambah maka air akan segera meluap ke pemukiman warga.
- kebiasaan buruk membuang sampah ke sungai dan selokan masih sering dilakukan oleh warga Jakarta meskipun sudah tahu bahwa sampah dapat menyumbat badan air.
Penyebab kedua ini adalah penyebab banjir yang paling mengesalkan karena sangat memungkinkan untuk dihindari, akan tetapi masyarakat Jakarta sendiri seperti "gengsi" untuk melakukannya. Sementara Pemda Kota Jakarta berusaha semaksimal mungkin dalam menanggulangi persoalan banjir tersebut.
Harapan kita semua adalah semoga masyarakat, khususnya warga kota Jakarta segera "tersadarkan" dan mau meninggalkan kebiasaan buruk yang dapat penyebab banjir. Bukan salah bogor yang mengirim hujan. Tapi salah sendiri membuang sampah sembarangan sehingga mampet tuh selokan.
Terakhir, untuk warga Jakarta, Sulawesi Selatan, Manado dan daerah lain yang terkena bencana banjir diberikan kesabaran dan semoga banjir segera surut sehingga warga dapat melakukan rutinitasnya kembali.
Pustaka:
Kompas