Kau Pilihan

Tubuh langsing nan semampai
Merayu bola mataku tuk tetap menatapmu
Rambut panjang menjuntai
Kau sungguh indah bagiku

Hidup di tengah terik mentari yang mengeringi
Di bawah derai hujan yang membanjiri
Kau begitu bersahaja
Sabar menunggu waktu dengan setia

Hingga akhirnya kau terpangkas, terlindas, terhempas
Dan tubuhmu melembut
Mengering
Dan kering

Kini…
Cintamu bersisa manis
Meng’kristal’ membentuk kedamaian
Kau ku dambakan

Benar…
Kaulah tebu pilihan

***
puisi ini saya buat ketika kelas saya mengadakan fieldtrip ke jogja untuk mengunjungi beberapa perusahaan yang bergerak di bidang produksi tanaman pertanian...setelah mengunjungi perusahaan produksi dan pengolahan tebu, dosen kami mengadakan lomba cipta dan baca puisi (lomba iseng2an pak dosen) yang bertema bebas, tp lebih ditekankan temanya ttg pertanian, lbh khusus lg ttg tebu...alhasil, jadilah puisi tersebut...dan ternyata, respon dosen sangat luar biasa pada puisi ini, begitu pula teman-teman yang lain...respon mereka adalah tertawa terbahak-bahak karena mereka terjebak...awalnya mereka sangka ini puisi untuk seorang kekasih, eh ternyata untuk tebu...
***