sempat akan kukabarkan sejumput cinta untuknya
tapi takutku, ia akan menaksir itu hanya untuk hari ini saja
Sunday, December 23, 2012
Saturday, December 8, 2012
Persuasi
ia kerap memanggilku. malah selalu.
di halimun pagi biasa ia titip bunyi. pun di bayu siang ia tumpangkan tala.
namun aku yang batu tak mau dirayu.
tak kenal penat, ia mewarta nada sebelum menjelang senja.
tak petang tak malam ia juga lembut menyeru.
inginnya aku mengadukan perkara-perkara yang membiak di kerak dada.
tapi percumbuan ini enggan sekali kuakhiri.
di halimun pagi biasa ia titip bunyi. pun di bayu siang ia tumpangkan tala.
namun aku yang batu tak mau dirayu.
tak kenal penat, ia mewarta nada sebelum menjelang senja.
tak petang tak malam ia juga lembut menyeru.
inginnya aku mengadukan perkara-perkara yang membiak di kerak dada.
tapi percumbuan ini enggan sekali kuakhiri.
Friday, December 7, 2012
Bagaimana Kelak?
lalu sebuah kilau yang silau menari bersama angin. mencipta desah di hamparan kefanaan tepi danau
ia adalah pandir pada dalil yang terurai di ujung bulu-bulu matanya. walau kadang wara-wara tutur air di otaknya menumbuh pucuk hijau. ia tetap saja yang dungu
lalu secangkir senja ia tenggak. mengusir isu-isu bisu yang bercabang di tonggak benak. mengalpakan sebutir keraguan buram tentang lakonnya kelak
ia adalah pandir pada dalil yang terurai di ujung bulu-bulu matanya. walau kadang wara-wara tutur air di otaknya menumbuh pucuk hijau. ia tetap saja yang dungu
lalu secangkir senja ia tenggak. mengusir isu-isu bisu yang bercabang di tonggak benak. mengalpakan sebutir keraguan buram tentang lakonnya kelak
Subscribe to:
Posts (Atom)