Saturday, January 11, 2014

Dimana, Gusti?

Gambar dari sini

senja memberi alamat letih di reretakan kaca jendela. rembulan prematur menyunggingkan senyum palsu, kepada dedaunan yang menggelap
di ketiak kabut.
seketika...o malam kelam. kembali lagi kau? gemintang kau telan.
pahit gelapmu membara di dalam, jauh, mencekik ruh malaikat cinta.
o durjana, penguasa jiwa jiwa kalah. tega sungguh kau membakar hangus air mata ayah yang renta. dan kau jiwa gulita, aromamu bangkai busuk merambat menusuk ke syaraf benang benang sutera yang ibu pintal.
o malam kelam. tatapanmu kejam!
gemintangku dimana? diammu pahit mencabik jiwa
kau terkutuk!
o pagi lekaslah. aku rindu mengendus bau izrail yang suci di ujung bulu bulu mataku.
matilah kau durjana. matilah kau. selamatlah aku.
iya, kah?
duh, gusti. dimana jalan buntu bagi kedurjanaan ini?

__________
10-01-2014

6 comments:

  1. syair religius yang sangat indah melebihi kuldesak
    tolonglah Tuhan beri petunjukmu agar tak tersesat menuju Jalanmu
    BTW Link saya belum ada ya mas link Roel selalu ada di daftar link saya

    ReplyDelete
  2. Keren-keren Mas puisi sampean. Kelam-kelam penuh arti kalo menurut saya..

    ReplyDelete
  3. dalam
    dari seorang hamba yang semangat taat :)

    ReplyDelete
  4. sangat filosofis sekali.. :D

    ReplyDelete