Wednesday, January 22, 2014

"The Act of Killing" (Jagal) Masuk Nominasi Oscar


Film Dokumenter "The Act Of Killing"

Salam sobat blogger. Sudah pada tahu film ini? Sudah pernah dengar/baca beritanya? Sudah pernah nonton? Buat yang belum tahu dan yang belum nonton dimohon untuk tenang, karena saya juga belum nonton dan baru saja tahu kalau ada film ini, hihihi....

"The Act Of Killing" atau dalam Bahasa Indonesia diartikan "Jagal" adalah film dokumenter yang dibuat pada Tahun 2012 lalu oleh sutradara Joshua Oppenheime, seorang sutradara yang lahir di Texas, Amerika Serikat.

Film ini bercerita tentang pembantaian yang dilakukan oleh gangster Anwar Congo dan Adi Zulkadry di Medan pada Tahun 1965-1966. Anwar Congo (yang juga membintangi film ini) adalah seorang tukang catut karcis bioskop di Medan. seorang yang periang. Penggemar Elvis Presley dan James Dean. Ia mengaku sering membunuh dengan menjerat leher para anggota PKI sambil menari cha-cha.
Salah satu adegan pembunuhan di film "The Act Of Killing"

"Saya menghabisi orang PKI dengan gembira." katanya. Dalam sebuah adegan bersama rekannya sesama algojo 1965, ia terlihat naik mobil terbuka menyusuri jalan-jalan di Medan. Mereka bernostalgia ke tempat-tempat mereka pernah membunuh, di antaranya sepotong jalan tempat tempat ia menyembelih banyak warga keturunan Tionghoa. "Setiap ketemu Cina, langsung saya tikam..." akunya.

Berdasarkan pada pengakuan Anwar, film ini mereka ulang aksi-aksi pembunuhan yang pernah dilakukannya. Ia memiliki tekinik khusus dalam menjerat leher korban agar darah tidak muncrat.

Film ini sudah mendapat banyak penghargaan dari festival film dibeberapa negara, salah satunya adalah Festival Film Toronto dan masuk nominasi sebagai Film Dokumentasi Terbaik di ajang Academy Award atau dikenal dengan Oscar.

Meskipun mendapatkan apresiasi yang sangat baik di luar negeri. Akan tetapi, di dalam negeri sendiri film ini banyak ditentang. Selain itu, film ini memicu kegaduhan di negeri China karena banyak etnis china yang menjadi korban pembantaian berdarah tersebut. 


12 comments:

  1. Alamak keren kang. Hm. Ya kalau di tah air mah jelas ditentang kang ... Bhinneka tunggal ika terancam denganadanya film ini. Sebab, kita sudah hidup berdaulat dengan orang Cina.

    ReplyDelete
  2. Pas lihat film ini merinding ngeri denger cerita yang dituturkan sama si Anwar. aseli serem banget..

    ReplyDelete
  3. Sadis, mas -___-. Tontonanku semacam kapal van der wijk aja deh :3

    ReplyDelete
  4. Film ini sudah mendapat banyak penghargaan dari festival film dibeberapa negara, salah satunya adalah Festival Film Toronto dan masuk nominasi sebagai Film Dokumentasi Terbaik di ajang Academy Award atau dikenal dengan Oscar.

    ReplyDelete
  5. thans mass info na,,,, mau nonton nihh

    ReplyDelete
  6. Blogwalking :

    Nyimak aja sob..

    Folllow back ;)

    ReplyDelete
  7. weisss.. pilem sejarah toh mas?

    ReplyDelete
  8. Serem tuh kayaknya, belum nonton sih, hehe

    ReplyDelete
  9. Film NOAH juga bakal banyak yang menentang nih kaynya http://bit.ly/NMEKLO

    ReplyDelete